BAB 7 " Kepemimpinan "
BAB 7
KEPEMIMPINAN
Kekuasaan adalah
kemampuan seseorang mendapatkan , menggunakan, serta menggerakkan sumber daya
yang tersedia guna dapat mencapai tujuan perusahaan.
Wewenang adalah
penggunaan kekuasaan ynag berhubungan dengan kedudukan suatu jabatan dalam
organisasi perusahaan, jadi wewenang merupakan kekuasaan formal yang diberikan
kepada seseorang dari posisi yang dipegangnya atau didudukinya.
A. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
John R.P French dan Bertram Raven dalam
tulisan mereka “ Tha bases of social power “ mengidentifikasikan 5 macam sumber
kekuasaan yaitu :
1.
Kekuasaan balasan ( reward power )
Kekuasaan ini dating dari kemampuan seseorang memberikan balasan kepada
orang lain yang melakukan pekerjaan tertentu. Ex : manajer menggaji karyawannya
agar karyawannya menjalankan tugas yang diperintahkan
2.
Kekuasaan paksaan ( coercive power )
Kemampuan seseorang menghukum orang lain, jika orang tersebut tidak dapat
mengerjakan sesuatu.
3.
Kekuasaan legitimasi ( legitimate power )
Jika seseorang mempunyai hak atau secar hokum “ diperbolehkan”
mempengaruhi orang lain dalam wilayah tetentu.
4.
Kekuasaan referensi ( referent power )
Karena seseorang atau satu kelompok ingin meniru atau mengidentifikasikan
dirinya sebagai orang tertentu.
5.
Kekuasaan kepakaran ( expert power )
Dating dari kepakaran atau keahlian seseorang.
B. JENIS-JENIS PEMIMPIN DALAM PERUSAHAAN
1.
Pemimpin bergaya dictator
Jenis pemimpin memegang kekuasaan secara mutlak, tidak terbatas dan menggunakan
kekuasaan dengan sekehendak hatinya.
2.
Pemimpin bersifat otoriter
Pimpinan ini ingin berkuasa sendiri dan tidak mau melimpahkan wewenang
terhadap bawahan, bawahan harus patuh, taat, dan menuruti seluruh perintahnya.
3.
Pemimpin bersifat demokrasi
Pemimpin yang selalu minta bantuan dan saran dari bawahannya, akan selalu
mengajak mereka secara bersama guna memecahkan masalah yang berhubungan dengan
pekerjaan mereka dan tujuan yang ingin dicapai.
4.
Pemimpin bersifat birokratis
Akan selalu berpegang teguh pada peraturan, kebijaksanaan, dan prosedur
kerja yang berlaku pada perusahaan
5.
Pimpinan bersifat paternalistic
Pimpinan ini dapat dikatakan diwarnai dengan harapan pengikutnya (
bawahan ) kepadanya, yaitu pimpinan agar mampu berperan sebagai bapak yang bersifat
melindungi bawahan, sehingga bawahan akan takut bertindak atau berbuat salah.
6.
Pimpinan bersifat bebas
Pimpinan ini sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai pimpinan, hanya
karena diangkat atasan sehingga dalam pelaksanaan tugasnya pimpinan ini tidak
berwibawa sama sekali.
7.
Pimpinan bersifat kharismatis
Daya tariknya yang sangat memikat sehingga dapat memimpin bawahannya
dengan daya tarik tersebut.
C. PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pemimpin
mempunyai beberapa sifat kepribadian sama yang dibwa sejak lahir. Sifat2 itu
meliputi kecerdasan dan pengetahuan, daya imajinasi, kepercayaan diri,
integritas, kepandaian berbicara, pengendalian dan keseimbangan mental maupun
emosional, bentuk fisik ( tinggi badan ), kedewasaan dan keluasan hubungan
social, antusiasm, keberanian dan sebagainya.
Ada 2
cara mencari sifat kepemimpinan :
1.
Membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi
pemimpin dengan sifat-sifat mereka yang menjadi pengikut ( tdk menjadi pemimpin
)
2.
Membandingkan sifat-sifat pemimpin yang efektif
dan pemimpin yang tidak efektif
Penemuan-penemuan lanjutan
Sifat-sifat kepimpinan efektif
menurut Edwin Ghiselli :
1.
Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas
atau pelaksana fungsi-fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan
pekerjaan orang lain
2.
Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan,
mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses
3.
Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran
kreatif dan daya piker
4.
Ketegasan atau kemampuan untuk membuat
keputusan-keputusan dan memcahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat
5.
Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya
sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah
6.
Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak
tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru
atau inovasi.
Sedangkan Keith Davis ada 4 sifat
utama yg mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi :
1.
Kecerdasan
2.
Kedewasaan dan keluasan hubungan social
3.
Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4.
Sikap-sikap hubungan manusiawi
D. TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN
Berdasarkan model kepemimpinan :
1. Teori Kepemimpinan berdasarkan alur tujuan
Dirumuskan oleh Martin G. Evans dan Robert J. House. Teori ini merupakan
upaya untuk membantu memahami dan meramalkan efektivitas kepemimpinan dalam
situasi yang berbeda.
3 faktor lingkungan yang disukai bawahan :
a.
System wewenang formal organisasi, system ini
biasa menjelaskan pada bawahan tindakan mana yang akan mendatangkan hasil atau
imbalan, dan tindakan mana yang akan mendapatkan celaan atau hukuman
b.
Sifat khusus bawahan akan mempengaruhi gaya
kepemimpinan dengan berbagai cara
c.
Kelompok kerja karyawan akan dapat mempengaruhi
gaya kepemimpinan dengan berbagai cara
2. Teori Kepemimpinan berdasarkan situasi
Dirumuskan oleh Paul Harsey dan Kenneth H. Blanchard, teori ini
menekankan bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang tergantung pada 2 hal,
yaitu : pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi
tertentu dan tingkat kematangan jiwa para bawahan yang dipimpin
Gaya kepemimpinan berdasarkan situasi :
a.
Fase 1 . bawahan pada tahap ini baru memasuki
perusahaan, gaya kepemimpinan manajer yang paling efektif atau tepat adlah
orientasi pada tugas
b.
Fase II . Bawahan mulai menguasai tugasnya
dengan baik, prosedur dan peraturan perusahaan .
c.
Fase III . kemampuan, motivasi dan prestasi
bawahan semakin meningkat
d.
Fase IV . bawahan sudah mampu mengarahkan diri
pada prestasi yang lebih baik karena pengalamannya sudah cukup untuk itu.
3. Teori kepemimpinan kontingensi model
Bedlers ( Fiedlers Contingency Model )
Ada 2 hal yang dijadikan sasaran, yaitu mengidentifikasi faktor2 yang
penting dalam situasi tertentu, dan memperkirakan gaya atau perilaku
kepemiminan yang efektif dalam situasi tersebut.
Ada 3 unsur situasi kerja yang membantu dalam menentukan gaya kepemimpinan
mana yg paling efektif :
a.
Hubungan pimpinan dengan bawahan
b.
Struktur tugas
c.
Kewibawaan posisi pimpinan
4. Teori kepemimpinan berdasarkan kisi
manajerial ( managerial grid )
Diasumsikan bahwa pikiran sebagian besar pimpinan bercabang dua. Satu
cabang untuk perhatian pada orang dan satu lagi untuk perhatian produksi
5. Teori X dan Teori Y dari MC. Gregor
a.
Teori X : dalam teori ini seorang atasan akan
mengembangkan suatu kepemimpinan untuk menghadapi bawahan karena :
·
Pada umumnya tidak senang bekerja, bawahan dalam
hal sedapat mungkin akan menghindari pekerjaan
·
Oleh karena bawahan tidak senang untuk bekerja,
bawahan sedapat mungkin harus dipaksa untuk melakukan pekerjaan, atau
diperintah untuk bekerja dengan ancaman
·
Pada umumnya bawahan akan selalu bersikap pasif,
sehingga bawahan perlu diperintah untuk melakukan sesuatu
Dengan kondisi seperti itu
pimpinan harus dapat menggerakkan bawahan dengan ancaman.
b.
Teori Y : pemimpin yang menjalankan teoti x
tidak akan efektif dalam memimpin bawahan, apalagi sekarang bentuk kepemimpinan
seperti ini sudah tidak bias dijalankan lagi, karena adanya kemajuan pendidikan
tenaga kerja.maka dikembangkan teori Y, teori y memandang bawahan sbb :
·
Umumnya bawahan akan senang bekerja
·
Ancaman hukuman dan pengawasan secara ketat
bukanlah satu2nya metode memerintah bawahan kerja
·
Bersemangat atau tidaknya bawahan mencapai
tujuannnya sangat tergantung pada besar kecilnya imbalan yang akan diperolehnya
·
Bawahan umumnya sangat senang memikul tanggung
jawab, bahkan bawahan banyak yang mencari tanggung jawab
·
Bawahan pada umumnya juga mempunyai daya cipta,
sehingga perlu dihargai
·
Bawahan dalam melakukan pekerjaan, kemungkinan
besar masih bias ditingkat kemampuannya.
Pemimpin dalam menghadapi kondisi
bawahan seperti ini, akan bertindak penuh dengan kebapakan, sehingga terjalin
hubungan baik dan saling percaya.
bermanfaat nieh :D
ReplyDeleteiya gan, hehe
ReplyDelete